| 
   | 
  
    
   | 
     
Pokok-pokok Pengertian
1. Dasadarma
 adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral 
yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat 
berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia 
yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia 
dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia
 adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, 
rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam 
kehidupannya sehari-hari.
3. Dasadarma
 yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk 
melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian,
 maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari 
Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang 
bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum
 di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang
 terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di
 dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang 
diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya 
sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau
 dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang
 ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak 
lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah 
suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada
 hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama 
dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan 
Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, 
perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan 
hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag
 Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat
 melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna 
serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya 
maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan,
 menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk 
mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan
 sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, 
bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat 
dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi 
lain yang dianggap Mahaagung itu, 
2. Tuhan
Di
 sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik 
berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, 
maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang 
diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari
 segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak 
yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala 
sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
 Karena
 itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang 
ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari
 wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau 
sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah 
pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan 
menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan 
atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini 
menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling
 rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada 
bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, 
kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi
 apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan 
sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita 
tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam 
ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun 
sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada 
Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya
 bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah 
satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa 
pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan 
dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral,
 budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang 
menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap 
sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap
 Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, 
taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. 
Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, 
berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak
 terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti 
kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, 
tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara 
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia 
mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan 
kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup 
ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan 
sebagainya,
 Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan. 
 Akhlak
 terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela 
hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat 
bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan 
sebagainya.
 Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai
 dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi 
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah
 hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah 
iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan 
diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita
 berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam 
tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka,
 apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah 
dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka
 hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
 ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta 
didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan 
cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang 
dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik 
dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala
 macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama 
(seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah 
dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan 
bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping 
doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
 Sikap
 cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain 
adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang
 kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang
 mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia 
bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya 
terhadap sesamanya.
2. Maka
 dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat 
dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai
 kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau
 anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang 
menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya,
 akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. 
Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan
 Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari 
manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi,
 alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi 
kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini 
dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai
 makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, 
serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh 
ciptaana-NYa.
Wajar
 dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam 
sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada
 sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai,
 fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu 
dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara 
kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di
 samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan 
lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan 
menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan 
payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting 
pula.
2. Yang
 dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut 
merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. 
Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang 
terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul 
dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita
 dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan 
persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia
 yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur 
sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat 
menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat 
yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila 
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
 1)
 Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan 
mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka 
memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan 
persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
 2)
 Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta 
didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui 
manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka 
miliki.
1.Kasih
 sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri 
manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita 
kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu,
 perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri 
pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. 
Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa
 pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa 
cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat 
menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa 
benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita 
menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
 a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan
 adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang 
sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu 
disukai orang lain.
3. Ksatria
 adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti 
kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria 
mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang
 Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang 
lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah 
airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
- Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
 - Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
 - Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.
 
2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
-  
- Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
 
 
 Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
- Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
 - Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
 - Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
 
5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah 
a. Pengertian
1. Rela
 atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan 
untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan 
perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan 
maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau 
kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah
 atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang 
mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi 
ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
 b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
 a. Pengertian
1. Rajin
Manusia
 dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan 
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan 
membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani 
proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih
 lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit 
demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak 
didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha 
dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib 
melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap
 manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. 
Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan 
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat 
dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia
 itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang 
baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan
 orang lain ia bekerja sama.
Banyak
 kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini 
akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk 
mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa
 tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap
 ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga 
menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan 
bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
  1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
 2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna. 
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
 3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
 a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat
 bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang 
Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara
 rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari
 keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang,
 mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat
 bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi 
kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan 
sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara
 material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan 
sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi
 dia sendiri dan ornag lain.
 2) Cermat
 Cermat
 lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa 
teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya
 dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
 Hal
 ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan 
mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus 
cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan 
kesalahan.
 Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
 3) Bersahaja
 Hal
 ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak 
berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa 
untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa
 yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain.
 Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja 
juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
 b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
-  
- Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
 - Tidak ceroboh.
 - Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
 - Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
 - Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
 - Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
 - Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
 - Pengguna air tidak terbuang percuma.
 - Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
 - Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
 - Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
 - Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
 - Membiasakan untuk menabung
 - Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
 
 
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
 a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan
 demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan 
perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka
 itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas 
perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab 
terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka
 harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar
 perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat 
atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat
 dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, 
terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut 
uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka
 dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, 
apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila
 ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa
 ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam
 kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya
 bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada
 orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
 a. Pengertian
1. Seorang
 Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah
 lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan 
perbuatan
2. Suci
 dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan 
memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak 
terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci
 dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta
 dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci
 dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, 
maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar 
untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan
 selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan 
menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka 
sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan 
Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak 
luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…” 
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang
 Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, 
dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu 
menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing 
haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap
 ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak 
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap
 Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa 
Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, 
tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatann







Tidak ada komentar:
Posting Komentar